Jerangkong




Jerangkong (jrangkong) adalah hantu khas pencuri telur di sarang dalam mitologi masyarakat jawa kuno, khususnya jawa timur.  Pada saat makan telur yang dicurinya, jerangkong digambarkan berwujud kerangka tulang manusia dengan kepala tengkorak. Setelah makan telur, jerangkong pergi dan lenyap dalam bentuk asap putih.

Konon telur yang dimakan jerangkong tetap utuh atau tidak pecah, namun isinya kosong. Makhluk halus ini makan telur dengan cara menghisapnya melalui lubang pori-pori pada kulit telur.

Jerangkong dipercaya berasal dari arwah orang mati yang semasa hidupnya suka mencuri telur. Setelah dia mati, arwahnya gentayangan dan menjadi jerangkong.

Jerangkong dipercaya sering keluar masuk melalui salah satu lobang kecil di kuburan miliknya, keluar petang hari dan pulang menjelang fajar. Ketika jerangkong pulang dari beraksi, maka ia akan masuk ke sebuah lubang di kuburan miliknya.

Diceritakan, jerangkong bisa ditangkap. Penduduk yang digegerkan oleh kabar pencurian telur yang dilakukan oleh jerangkong akan menunggui kuburan orang yang diduga menjadi jerangkong.

Orang yang hendak menangkap jerangkong akan menunggui kuburan seseorang semalaman. Hantu tengkorak ini diyakini keluar masuk melalui sebuah lobang di kuburan berupa asap putih. Di lobang itu akan diletakkan bulatan batok kelapa yang dilubangi, dengan maksud agar jerangkong nantinya masuk ke batok kelapa.

Menjelang fajar, jerangkong pulang ke kuburannya berupa asap putih dan masuk ke lobang batok kelapa. Setelah masuk maka batok kelapa segera ditutup dengan kain mori yang diberi mantra, sehingga jerangkong akan terperangkap di dalamnya.

Paginya ketika batok kelapa dipecah maka akan ada isinya berupa tulang jari tangan orang mati yang ada di dalam kuburan itu.